Material Finishing
1. Shellac (Pelitur)
- Sellac dikenal juga dengan istilah pelitur atau politur
- Pelitur adalah bahan cat yang berasal dari sekresi insektisida
- Pelitur biasanya berbentuk serpihan atau batangan yang dicairkan dengan alkohol. Namun ada juga pelitur dalam bentuk yang siap pakai dengan komposisi alkohol yang tepat.
- Bahan ini memiliki kadar kepadatan yang sangat rendah
- cara aplikasinya menggunakan kuas. Dapat juga menggunakan kain.
- Keunggulan pelitur adalah murah, mudah didapatkan dan aplikasinya mudah dilakukan.
- Penggunakan pelitur dapat diulang secara berkala jika sudah memulai tampak memudar.
- Saat ini juga sudah banyak di produksi pelitur dari bahan sintetis.
2. Vernis (Vernish)
- Vernish terbuat dari resin alami atau resin sintetik yang dicampur dengan linseed oil, ditambah dengan aditif drying agent (bahan pengering) dan dilarutkan dalam terpentin.
- Resin merupakan semacam getah yang diperoleh dari alam, baik dari tanaman (seperti dari pohon pinus dan pohon damar), dari hewan (sekresi serangga) dan dari petrokimia.
- Linseed oil termasuk minyak alami yang dapat mengering (natural drying oil)
- Secara umum vernish adalah lapisan akhir transparan yang umumnya digunakan untuk kayu. Fungsi vernis memang bukan untuk memberi warna, karena itu vernish tidak memiliki pigmen warna seperti cat finish. Fungsi vernish adalah memperkuat dan memberikan perlindungan lebih.
- Tampilan akhir vernish sangat beragam seperti semi-gloss dan glossy
- Vernis agak lambat keringnya sehingga harus diaplikasikan diruangan yang bersih dengan temperatur udara yang agak tinggi.
- Cara aplikasinya menggunakan kuas.
- Vernis tidak boleh diaduk karena dapat mengakibatkan munculnya busa - busa kecil diatas permukaan objek yang dilapisinya.
- Vernis memiliki film yang lebih tebal dari pelitur dan dapat dikombinasikan dengan pelitur, yaitu pelitur pada lapisan pertama dan vernis sebagai lapisan keduanya.
- Keunggulan vernish adalah murah, mudah didapat dan aplikasinya mudah dilakukan.
3. Oil Finish (Teak Oil)
- Oil finish terbuat dari oil yaitu teak oil atau linseed oil. Keduanya merupakan natural oil (minyak bumi) yaitu minyak yang diperoleh dari unsur - unsur alam, yaitu dengan cara mengambil minyak tanaman dari batang, biji atau buahnya yang hasilnya berwujud minyak cair.
- Teal oil atau linseed oil termasuk minyaj alami yang dapat mengering (natural drying oil).
- Cara aplikasinya menggunakan kuas, namun dapat juga dengan dicelup kemudian dilap sampai kering. Oil akan masuk kedalam pori pori kayu.
- Untuk mempercepat proses pengeringan biasanya ada produsen cat yang menambahkannya dengan sedikit resin yang sifatnya air dry.
- Keunggulan oil finish adalah murah, mudah didapat, aplikasinya mudah, penetrasi ke dalam kayu sangat bangus dan sangat handal dipakai di area luar (outdoor).
4. NC (NitroCellulose)
- Terbuat dari campuran resin alkyd yang dikombinasikan dengan selulosa.
- Resin alkyd merupakan salah satu jenis resin sintesis (synthetic resin) yang dibuat dari bahan kimia dan dimasak pada suhu tinggi. Bahan ini diencerkan dengan solvent.
- NC Diaplikasikan dengan kuas atau disemprot.
- Keunggulan NC adalah mudah didapat, relatif cukup murah, sangat cepat kering, film yang terbentuk cukup tebal, hasil aplikasi terlihat natural, aplikasinya mudah, tahan terhadap bahan kimia dan tingkat kilapnya indah.
5. Melamine
- Melamine (melamin) sering disebut juga dengan melamik.
- Melamin adalah cat dua komponen. Komponen pertama terbuat dari resin alkyd yang dikombinasi dengan resin amino (salah satu resin sintesis), sedangkan komponen kedua adalah katalis yang biasanya terbuat dari asam.
- Melamin dapat menampilkan permukaan kayu menjadi sangat halus dan licin sehingga kayu tampil lebih mewah.
- Tampilan akhir melamin sangat beragam sepertii dof dan mengkilap.
- Pengencer untuk melamin menggunakan solvent
- aplikasinya dilakukan dengan cara disemport maupun menggunakan kuas.
- keunggulan melamin adalah cepat kering, daya lekatnya baik, menutup pori, tahan terhadap bahan kimia dan tingkat kilapnya indah.
6. PU (PolyUrethane)
- PU terbuat dari dua komponen yaitu polyol dan isosianat.
- PU merupakan jenis finishing yang paling tebal lapisan filmnya
- PU dilarutkan dengan solvent.
- Aplikasinya dilakukan dengan cara disemprot.
- Keunggulan PU adalah menutup pori, tingkat kilapnya indah, tahan terhadap goresan, tahan terhadap bahan kimia dan daya lekat yang baik.
- Daya tahan PU terhadap panas dan air sangat baik sehingga PU sangat cocok untuk material kayu yang diletakan diarea eksterior (area luar).
Penjelasan
Selain finishing tersebut diatas, terdapat beberapa jenis finishing lainnya seperti, acrylic, vinyl, synthetic alkud, precat, dan beberapa lainnya. Biasanya pelitur memeberikan kesan kayu yang lebih alami sedangkan vernis memberikan kesan kayu yang lebih mengkilap. Namun saat ini seiring dengan perkembangan teknologi bahan material telah terdapat berbagai pilihan warna - warna semi transparan untuk bahan finishing tersebut. Pilihan warnanya beraneka ragam, ada yang berwarna coklat, kuning, merah, hingga biru.Umumnya pelitur dan Vernis digunakan untuk finishing kayu yang diletakan di area luar bangunan (outdoor/eksterior). Sedangkan untuk finishing kayu yang diletakan diarea dalam bangunan (interior) dapat menggunakan melamin, NC(NitroCellulose) dan PU(PolyUrethane). Sebelum material kayu diberi finishing berupa pelitur atau vernis maupun jenis lainnya, sebaiknya kayu dibersihkan dari kotoran noda, debu dan lainnya. Supaya finishing dapat melekat dengan baik dan sempurna nantinya.
Finishing kayu berdasarkan komponen penyusunnya
Secara umum, berdasarkan komponen penyusunnya, finishing kayu dapat dibagi atas :1. Pelapis 1 komponen
- Yaitu bahan pengencernya hanya menggunakan thinner solvent
- contohnya adalah pelitur, NC, dan cat duco.
- pelapis 1 komponen memiliki ciri yaitu tetap mempertahankan tekstur alami kayu
- jenis pelapis ini umumnya dipakai pada material kayu yang diperuntukan untuk eksterior
- Keunggulan utama dari pelapis 1 komponen adalah kayu menjadi mudah untuk di Finish ulang
2. Pelapis 2 komponen
- Yaitu bahan pengencernya menggunakan thinner solvent ditambah dengan zat kimia lain.
- Contohnya adalah melamin dan PU (PolyUrethane).
- jenis pelapis ini kaan menghasilkan permukaan yang halus, licin, dan anti gores pada kayu. Dengan demikian tekstur alami kayu hilang.
Pada umumnya finishing kayu memiliki 3 pilihan lapisan permukaan :
- Mengkilap (glossy)
- semi mengkilap
- tidak mengkilap (dof)
- Transparan color
- Semi transparan color
- Opaque (solid) color.
Semoga artikel berjudul 6 Cara Finishing atau Pelindung Material Kayu ini bermanfaat bagi para pembaca dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa sumber : google.com (Image) dan Buku 55 ide dan konsep Desain Arsitektural Unik plus Material dan Pembuatannya karya Aditya, ST. Jangan lupa untuk mengisi kolom komentar baik dengan saran maupun kritik demi kelancaran dan membangun blog ini menjadi lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment