Tuesday, January 29, 2019

Kebudayaan dalam paradigma Arsitektur

Memahami :  Apa itu budaya ?

Budaya adalah sistem yang kompleks perilaku, nilai-nilai, keyakinan, tradisi dan artefak, yang ditularkan melalui generasi. Mari kita menemukan makna budaya, dan signifikansi dalam kehidupan individu dan masyarakat. dan ketika kita berbicara tentang budaya, untuk menghidupkan budaya itu sendiri ialah dengan cara berbudaya. Berbudaya merupakan proses belajar tentang bagaimana suatu budaya bisa terealisasikan oleh suatu individu/kelompok. 

Ketika suatu individu / kelompok mulai berbudaya, yakni ada suatu proses baru dalam mengembangkan budaya, disinilah suatu kebudayaan muncul. Kebudayaan yang terjadi akibat suatu budaya yang selalu diterapkan oleh suatu individu / kelompok (yang disebut berbudaya).

ada sebuah indentifikasi mengenai perbedaan antara naluri, akal, dan budaya. Naluri merupakan sebuah hal yang sifatnya intern disetiap individu manusia, dimana sifat alamiah yang dimiliki seorang insan ketika diciptakan oleh Tuhannya. Naluri ini dapat ditemui ketika seorang manusia harus makan ketika lapar, dan naluri yang didapatkan adalah mencari suatu hal yang bisa dimakan, lalu ia makan. Tetapi tidak cukup dengan Naluri, yang bisa kita lihat pada zaman Orang purba yang dikisahkan oleh beberapa peneliti barat. 

Selanjutnya adalah akal, dimana setelah naluri berkembang terus menerus, akal mulai tumbuh, dimana dengan akal, solusi akibat suatu permasalahan akan terakomodir melalui suatu pikiran yang disalurkan melalui suatu aktivitas tubuh. Dengan akal, seseorang mulai menyadari akan pentingnya kehidupan ini, bukan hanya tentang bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan primer seperti makan, tidur, dan buang air. Akan tetapi, dengan akal, manusia mulai menyadari tentang bagaimana kebutuhan hidup bisa berkembang, yang tumbuhlah sebuah kebutuhan sekunder, seperti memiliki pakaian (dizaman purba), berpenampilan yang baik, belajar banyak hal tentang dunia ini, mencari solusi sebuah alat - alat yang bisa membantu keberlangsungan hidup, maupun tempat berlindung yang nyaman untuk dihuni, yang jelas tidak sekedar untuk tidur semata.

Ketika akal tumbuh, maka muncullah sebuah budaya, dimana proses belajar mulai terjadi. banyak hal yang terjadi akibat akal yang berfikir mengenai solusi permasalahan dan aktivitas tubuh inilah yang menyalurkan, dimana aktivitas - aktivitas tersebut disebut dengan budaya. Contohnya adalah bagaimana mereka berfikir akan kebutuhan primer dengan bercocok tanam, maka aktivitas mereka adalah bercocok tanam, dan maka dari itu budaya yang muncul adalah bertani. Begitu pula dengan membangun sebuah peradaban atau dalam konteks sederhana membangun sebuah ruang tempat tinggal, dimana sebuah akal mengatakan tentang bagaimana kita bisa beristirahat dengan baik, nyaman, dan aman, lalu aktivitaslah yang menyalurkannya, dan budaya yang muncul adalah mereka membangun peradaban suatu adat dengan konsep bangunan tertentu, contohnya suku maya di Amerika dimana dengan bangunan yang diberi nama Altun HA, dengan ciri berbentuk kombinasi piramida dengan kubus dibagian tengah, menjadikannya sesuatu budaya yang unik pada zamannya hingga sekarang ini.




Kebudayaan

kebudayaan merupakan pikirian atau karya dan hasil karya yang dihasilkan dari proses belajar. Kebudayaan memiliki 3 makna yang berbeda tetapi memiliki satu kesatuan yang solid, yaitu
1. Ideal, dimana hal ini mengenai tentang nilai, gagasan, peraturan, dan norma sebuah kebudayaan yang berlaku disuatu tempat dan adat
2. Sistem sosial, terdapat sebuah pola kelakukan manusia dalam masyarakat yang berbeda dengan satu dengan yang lainnya.
3. Fisik, dimana sebuah kebudayaan menghasilkan sebuah benda peninggalan atau biasa disebut dengan sebuah benda hasil karya. Dalam kebudayaan, seseorang akan mengingatnya dan mempercayainya dengan meninggalkan sebuah benda - benda fisik, yang tentu ini bukan sebuah proses kesengajaan, tetapi kebutuhan.

Salah seorang ahli bernama Van Peursen (1977) pernah membuat pola dimana kebudayaan merupakan sebuah endapan dari kegiatan aktivitas manusia pada sebuah daerah atau komunitas. 

Jelas rasanya, ketika kita harus mengetahui bahwa kebudayaan memiliki fungsi. Fungsi utama dari sebuah kebudayaan adalah Memenuhi Kebutuhan. hal ini jelas konteksnya dimana kebutuhanlah yang menjadikan budaya berada, dan sebaliknya budaya pula yang menjadikan sebuah kebutuhan berada, hal ini terus berkaitan keberlangsungannya.

Dalam keberlangsungannya, suatu individu maupun masyarakat/komunitas, ketika membangun sebuah kebudayaan pasti mengalami suatu hal yang bernama Trial & Error, yang maknanya mencoba dengan bereksprerimen dan Kesalahan atau kegagalan, dan hal ini wajar adanya, dimana suatu solusi akan muncul dan berkembang. mengapa hal ini terjadi ? karena pada dasarnya ketika kita diberikan sebuah stimulus, maka akan muncul respon untuk menghadapi permasalahan - permasalahan tersebut, dimana akal hal yang merespon dan mengolah bagaimana mengatasi dan membuat hal kreativitas dan inovatif dalam mengembangkan solusi yang harus dikeluarkan.



Pola yang di cetuskan oleh Victor Papanek



Keterkatian antara Kebudayaan, Kebutuhan, dan Arsitektur

Diatas telah banyak disinggung mengenai sebuah kebutuhan yang selalu berkesinambungan dengan sebuah kebudayaan. Mengapa hal ini terjadi ? hal ini dikarenakan sebuah kebudayaan adalah proses belajar yang menghasilkan ideal, sistem sosial, dan fisik. Dari siitu kita bisa menelaah bahwa ketika akal berfikir dan melakukan sebuah aktivitas yang berbudaya, maka timbulah sebuah kebutuhan bagaimana cara merealitasikan hal tersebut, maupun sebaliknya, ketika kita membutuhkan sesuatu maka ada hal yang harus dilakukan, maka hasilnya adalah sebuah kebudayaan. 

Contoh Penerapannya mengenai kebudayaan, kebutuhan, dengan arsitektur, bisa kita lihat dibawah ini,

Kebudayaan → Kebutuhan

dimaknai dengan Kebudayaan menghasilkan kebutuhan. Contohnya :
Islam di Jawa → Masjid
Hindu di Bali → Pura

Bisa kita lihat contoh diatas, bahwa kebudayaan islam yang ada dijawa dan kebudayaan hindu dibali. Dengan adanya kebudayaan yang ada, maka dibutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Disini, konteks keduanya sama, yaitu memerlukan tempat peribadatan, dimana islam di Jawa membutuhkan tempat ibadah, yaitu masjid, dan hindu di bali membutuhkan tempat ibadah, yaitu Pura. 

Hal ini menunjukan bahwa kebudayaan yang berbeda, maka menghasilkan kebutuhan yang berbeda pula, tergantung konteks yang berlaku. adapun hal sebaliknya dimana kebutuhan menghasilkan kebudayaan yang berbeda, bisa kita lihat dibawah ini, 

Kebutuhan → Kebudayaan

dimaknai dengan kebutuhan menghasilkan kebudayaan. Contohnya :
Tempat Bernaung → Rumah Tradisional di Jawa
Tempat Bernaung → Rumah Tradisional di Sumatra, Bali, Kalimantan, dsb.

Ketika kita membicarakan tentang suatu kebutuhan, maka sering kali kita mendapatkan kebutuhan yang sama, namun jika melihat konteksnya, kebudayaan yang dihasilkan akan berbeda. Walaupun kebutuhan sama, tapi dalam kebudayaan tetaplah berbeda, karena kebudayaan terlahir melalui jati diri suatu individu atau kelompok/komunitas, yang jelas setiap jati diri suatu entitas berbeda dengan entitas lainnya. 

Mengapa kita harus mempelajari Kebudayaan dalam Paradigma Arsitektur ?

 Dalam arsitektur, kita dituntut untuk mendapatkan sebuah filosofi, konsep, dan unsur penting lainnya dengan jelas. Salah satu untuk mendapatkan konsep yang jelas adalah dengan bagaimana kita mempelajari suatu kebudayan yang ada pada tatanan masyarakat dimana sebuah lingkungan binaan atau karya arsitektur akan hadir di tempat tersebut. Dengan mempelajari sebuah kebudayaan, karya arsitektur jelas memiliki makna yang mendalam, dan jelas rasanya suatu apresiasi akan hadir didalamnya, baik  yang berasal dari kalangan arsitek itu sendiri maupun kalangan awam. 

Maka dari itu, ini adalah sebuah awalan bagaimana kita mempelajari arsitektur yang ilmunya sangat luas. Semoga artikel yang berjudul Kebudayaan dalam paradigma Arsitektur ini bermanfaat bagi kalian semua. Artikel ini berasal dari pengembangan materi yang telah disampaikan oleh Dosen saya, Prof. Dr. Shaom Barliana, semoga beliau senantiasa diberi kebaikan atas ilmunya yang bermanfaat ini. Terimakasih juga kepada Sumber - Sumberlainnya (Google & Google Image). Dan jangan lupa untuk selalu membaca artikel lainnya di Noor Hakim Architect Blog, semoga selalu membantu permasalahan dan rasa penasaran kalian semua.


No comments:

Post a Comment